Saat ini, saya menyimpan data pribadi di 2 direktori utama: ~/repos dan ~/media. Semua file-file teks (termasuk source code, website, catatan/tulisan, konfigurasi, agenda .org Emacs) ditaruh di bawah ~/repos di dalam repo-repo git, per proyek (Contoh: ada ~/repos/settings, ~/repos/writings, ~/repos/perl-Git-Bunch, dsb). Semua file lain yang berupa file media besar-besar ditaruh di ~/media.
Untuk membackup data di ~/media, saya menggunakan File::RsyBak, yang menyediakan skrip command-line rsybak. Skrip ini pada dasarnya hanyalah wrapper untuk perintah rsync dan membuat snapshot-snapshot backup sesuai jangka waktu histori yang diinginkan (defaultnya: 7 harian + 4 mingguan + 3 bulanan). Skrip ini dijalankan tiap hari lewat cron dan backupnya disimpan di harddisk terpisah /backup.
Untuk membackup data di ~/repos, saya menggunakan Git::Bunch, yang menyediakan skrip command-line gitbunch. Pada dasarnya, gitbunch membackup menggunakan rsync juga, tapi tanpa histori (karena git sudah menyimpan sejarah perubahan). Selain itu, yang dibackup juga hanya subdirektori .git/ dari tiap repo. Ini mengirit ruang disk, karena ~/repos masih sering saya kopi ke flashdisk yang kapasitasnya terbatas. Untuk merestore dari backup, kita tinggal melakukan "git checkout" dari hasil backup .git/ tiap repo ini.
Skrip gitbunch juga dapat melakukan sinkronisasi dari satu direktori ~/repos ke direktori ~/repos lainnya. Pada intinya, "gitbunch sync" hanyalah wrapper untuk "git pull". Dengan cara ini, saya bisa mensinkronkan pekerjaan PC ke netbook atau sebaliknya dengan mudah.
Artikel yang lebih mendetil, pernah ditulis untuk majalah InfoLINUX: Manajemen data pribadi dengan git.
Bagaimana strategi backup Anda?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.